“Setiady…”
“Selama ini kamu tidak menanggapi panggilan Tuhan untuk kamu, kamu tidak mendengarkan apa yang Dia inginkan. Tuhan ingin memakai kamu untuk hal-hal yang lebih besar lagi. Tapi kamu tidak merespon. Kamu tidak bertanya kepada Tuhan. ”
“Mulai hari ini dengarkanlah panggilan Tuhan untuk kamu.”
Tidak banyak yang kuingat setelah itu karena aku menangis setelah menyambut perkataan Ketua youthku saat altar call minggu ini. Sudah lama aku tidak menangis sekeras itu. Jiwaku berteriak dalam pikiranku yang berkecamuk. Dan hatiku remuk oleh hangatnya siraman Firman.
Sekarang, aku merasa seakan dapat bernapas kembali. Indra-indra yang mati mulai menjadi peka. Dan bayangan-bayangan dalam pandanganku mulai hidup. Hatiku bisa kembali merasakan manisnya kasih. Seakan aliran madu hangat yang mengalir memenuhinya.
Tak ada kata yang mampu kuucapkan selain terima kasih untuk hari ini dan apa yang aku alami hingga hari ini.