5 Agustus 2008, Aku tak bisa melupakan aroma gairah yang meluap di balik lebih dari 7000 anak muda yang memadati gedung Istora Senayan. Penyebab dibalik teriakan dan kekacauan ini tak lain berasal dari sekelompok pemuda asal Amerika , “Passion”, yang membawa impartasi luar biasa dalam Tuhan.
Nama besar seperti Chris Tomlin dan Charlie Hall lebih dari mampu untuk menggerakkan seluruh gedung tersebut, pula khotbah singkat dari Louie Giglio pun ikut mengguncang seluruh hatiku. Pastinya, konser singkat itu memberi dampak yang cukup besar dalam pribadi seorang pemuda bernama Setiady ^^.
Ok cukup dengan rangkuman acara, sekarang kita akan masuk ke hal yang lebih serius. Tapi sebelum itu ada baiknya aku menceritakan sedikit kegiatanku 2 minggu terakhir ini. Tepatnya genap 12 hari aku bekerja sebagai Web Developer sebuah perusahaan yang berbasis di Singapore. Dan selama itu juga aku boleh dibilang gila-gilaan mengcoding pekerjaanku.
Aku bangun jam 9 pagi lalu mulai bekerja. Jam 1 aku makan siang lalu kembali bekerja, Jam 6 aku mandi dan makan lalu tidur. Jam 8 aku bangun lagi dan tentu saja. Bekerja.
Keluargaku mungkin sudah bersiap-siap untuk memanggil ambulan atau pemadam kebakaran bila tiba-tiba aku mengeluarkan asap hitam dari telingaku.(haha) Hal tersebut terus aku lakukan hingga aku benar-benar menjadi lelah. Namun untungnya terselamatkan oleh perkataan Louie Giglio.
Mengutip sebuah ayat alkitab, Louie berkata “You are made BY God and FOR God“. Serentak menerima ayat itu aku tersadar betapa jauhnya aku melangkah di rute yang salah.
Mari kita ambil waktu sejenak untuk menjawab pertanyaan ini: “Apa yang benar-benar menjadi keinginanmu ?”
Tahukah kamu bahwa untuk setiap yang kita inginkan dibutuhkan pengorbanan, karena pada setiap penerimaan terdapat imbalan. Mungkin untuk itulah kita bekerja. Namun pertanyaannya “Seberapa cepatkah kamu ingin mendapatkan penerimaan tersebut?”
Tidak heran bukan kata ‘instan’ begitu populer di era modern ini. Juga tahukah kamu bahwa dengan setiap penerimaan yang lebih cepat kamu dituntut untuk memberi lebih banyak? Tentu kita harus mengorbankan pikiran, waktu dan dedikasi dalam bekerja. Namun tidak tergodakah kamu untuk menukarkan kesehatan, harga diri, prinsip, teman, keluarga dan Tuhan kamu, bahkan mungkin hidup kamu, untuk setiap penerimaan sementara yang lebih cepat.
Bekerja itu penting, kaya itu luar biasa. Dan uang mampu memberikan kita kebebasan. Tapi uang bukanlah segalanya. Masih bergunakah uang bila kita tidak bisa menikmatinya? Masih perlukah harta bila tak ada orang yang dapat kita berbagi dengannya? Masih berhargakah ketenaran bila suatu saat kita mati dan dilupakan?
Malam itu aku belajar untuk apa aku hidup dan berjuang hidup. Bahwa bekerja bukanlah untuk uang melainkan menjadikan diri kita lebih mampu. Bahwa fokus pekerjaan kita adalah untuk membantu orang lain dan memberi andil pada revolusi dunia. Kita menjadi bagian dari society yang berfungsi.
Kita menjadi pribadi yang mempunyai nilai. Dan semua itulah yang membuat hidup kita berarti.
“What profit would there be for one to gain the whole world and forfeit his life?”
~Mat 16:24a ~
Selamat Bekerja Kawan..